Kamis, 29 Juli 2010

Penjelasan mengenai ADSL

modem ADSL = Asymmetric Digital Subscriber Line, sering juga disebut modem DSL adalah peralatan yang digunakan untuk koneksi internet berbasis kabel.
modem ADSL memakai frekuensi modulasi dari 25 kHz hingga di atas 1 MHz sehingga tidak mengganggu saluran suara pada spektrum 0-4 kHz. beda modem konvensional / modem voiceband yang memakai frekuensi yang sama dengan saluran data yaitu 0-4 kHz. sehingga pada saat modem konvensional digunakan, saluran telepon tidak dapat difungsikan untuk panggilan atau menerima panggilan.
selain itu modem ADSL memiliki kecepatan antara ratusan kb/s hingga beberapa mb/s, modem konvensional terbatas pada kisaran 50-56 kilobit per detik (kb/s)

beda modem konvensional atau modem voiceband menggunakan frekuensi yang sama dengan saluran data yaitu 0-4 kHz. Sehingga pada saat modem konvensional digunakan, saluran telepon tidak dapat dipakai untuk panggilan atau menerima panggilan.

keunggulannya :
1. memiliki kecepatan lebih tinggi dibanding dgn modem biasa
2.investasi yang sangat murah berkisar 500rb, dgn biaya abonemen bervariasi dari yg termurah skitar 70rb s/d 1.5jt /bln
3. dengan adanya spliter / pemisah jalur, membuat telpon / TV Cable yg masuk tetap tidak terganggu
kekurangannya : sangat tergantung dengan kabel, jadi bila ada mslh dengan jaringan kabel koneksi akan jadi masalah dengn koneksi yg dihasilkan.
beberapa ISP yang memakai antara lain : speedy, D-Net [Surabaya], JMN [Yogyakarta], dll

Pengertian ADSL

Pengertian / defenisi, konfigurasi ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Lines )

bagi yg sdh tahu silahkan dikoreksi klo mungkin ada yg salah ....

ADSL merupakan perkembangan selanjutnya dari HDSL. Seperti namanya, ADSL mentransmisikan data secara asimetrik, yaitu kapasitas transmisinya berbeda antara saat downstream (dari jaringan ke pelanggan) dan saat upstream (dari pelanggan ke jaringan). Kapasitas downstream lebih tinggi daripada kapasitas upstream. Ada beberapa alasan mengenai transmisi datanya yang asimetrik, antara lain karena kebutuhan kapasitas transmisinya, sifat saluran transmisi, dan sisi aplikasinya.
Kebutuhan kapasitas yang tidak perlu sama dapat dilihat dari kebiasaan yagn ada sampai saat ini, yaitu biasanya para pelanggan (misalnya pelanggan layanan Internet) hanya memerlukan pengambilan data (download) dari penyedia informasi. Jika informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau apapun yang memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan saluran transportasi dengan kapasitas yang besar untuk keperluan download tersebut.
Di sisi lain, pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke jaringan (upload). Jika dilakukan, biasanya hanya berupa data-data kontrol atau permintaan pelayanan ke penyedia informasi. Data kontrol ini tidak lebih dari sederetan karakter yang relatif pendek. Oleh karena itu, hanya diperlukan saluran transmisi dengan kapasitas yagn terbatas. Ada kalanya pelanggan melakukan upload ke jaringan dengan mengirimkan data-data yang cukup besar. Akan tetapi, inipun relatif lebih jarang dilakukan dibandingkan dengan download. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk download jauh lebih besar daripada keperluan upload. Jika dipaksakan untuk mempunyai rate yang sama, hal itu akan membuat bandwidth menjadi tidak efisien.
Jika dilihat dari media transmisinya, saluran-saluran transmisi yang ada (saluran telepon) tidak disalurkan satu per satu ke setiap pelanggan (saluran tunggal), melainkan beberapa saluran dijadikan satu dalam satu bundel saluran. Biasanya dalam satu bundel terdapat 50 saluran. Dengan kondisi seperti ini, interferensi antarsaluran akan sangat mungkin banyak terjadi. Bahkan, jika dalam satu bundel yang sama terjadi transmisi data pada arah yang berlawanan, sinyal yang dipancarkan pada satu sisi (sisi bundel kabel) yang memiliki level

Tidak ada komentar:

Posting Komentar